Skip to main content

Everybody can change

aku adalah seorang wanita yg terlahir dikeluarga mampu. sebagai anak terakhir dan perempuan satu -satunya aku cukup dimanja oleh kedua orang tua ku. sedari kecil hingga aku beranjak dewasa aku diperlakukan bak putri. kedua orang tua ku selalu terkena kritik oleh keluarga besar ku. keluarga besar ku selalu menganggap bahwa kedua orang tua ku terlalu berlebihan memperlakukan ku. akhirnya setelah memikirkan seluruh pendapat keluarga, kedua orang tua ku memutuskan untuk melepaskan ku sebuah kota yang tak pernah ku datangi dan bahkan tak ada 1 kerabat pun tinggal disana. kota itu sangat luas dan memiliki tingkat kejahatan yg cukup tinggi. kota ini adalah salah satu kota yg maju dinegara ku. aku disuruh untuk kuliah disana oleh kedua orang tua ku. kedua orang tua ku memberikan uang saku yg pas agar aku tak boros dan mulai belajar menggunakan uang dengan baik. kota ini cukup kejam bagi ku. yah, banyak orang mengatakan aku merasakan itu karna selama ini aku terlalu dimanja. walau aku jauh keluarga ku tetap selalu menganggap ku sepele dan yakin bahwa aku akan merengek ingin pulang. awalnya aku berpikir untuk pulang dan tidak memperdulikan apa yg akan dikatakan oleh keluarga ku. namun setelah ku pikir berkali kali, aku tak boleh menyerah begitu saja. aku harus berjuang dan membuktikan bahwa aku bisa. sedikit demi sedikit aku mulai mempelajari kota ini. dan aku mulai membuang sifat sombong dan angkuhku yg dulu. aku mulai belajar hidup sesederhana mungkin dan bergaul dengan semua kalangan. hingga aku menemukan seorang kawan yg sangat pintar namun dia kurang mampu. dia selalu mengatakn bahwa dia sangat muak dengan anak - anak orang kaya yg sombong dan mengandalkan harta orang tuanya. karna dia lah aku berubah dan mulai mengandalkan diri ku untuk tetap hidup. aku dan dia sering mengambil pekerjaan paruh waktu ditoko toko dan mall mall dikota itu. kami belajar bersama. sering kali aku diajari olehnya sehingga aku mendapatkan nilai yg baik. otaknya yg pintar membuat langkahnya lebih cepat dari ku. dia menyelesaikan kuliah lebih dulu. setelah dia lulus dia kembali kepada orang tuanya dan bekerja sambil membantu kedua orang tuanya. walau jarak yg semakin jauh dia tak henti memberikan ku semangat. dia lah yg membuat ku semakin dan semakin kuat setiap harinya. bulan demi bulan pun berlalu akhirnya aku menyelesaikan seluruh perkuliahan ku. kini saatnya untuk aku mulai mencari pekerjaan. banyak orang baru yg ku temukan ketika aku bekerja. banyak sifat - sifat orang yg ku temukan. berkat ajaran sahabat ku itu aku bisa menghadapi semua orang ini. diantara semuanya hanya 1 orang yg tak ku mengerti dengan kehidupannya. dia adalah seorang pria yg berada didivisi yg sama dengan ku. dia terkenal dengan kepintarannya. namun dia adalah seorang yg sangat pendiam. dia jarang bercengkrama dengan siapa pun. hingga akhirnya aku menerima sebuah tugas dari atasan ku yg harus ku kerjakan. tidak sendiri tapi berdua. dan tak lain dan tak bukan partner ku adalah si pria pendiam itu. ketika tugas ini diberikan aku dan teman yg lainnya hanya bisa saling bertatapan. dan mereka hanya bisa menyuruhku untuk tetap semangat dan semoga berhasil. dengan jantung yg berdebar kencang aku mulai menanyakan ke pria ini kapan pekerjaan itu akan kami kerjakan. dan pria itu menjawab dengan 1 kata hanya 1 kata "terserah" aku tak mengerti kenapa dia seperti itu. akhirnya aku mulai mengerjakan tugas itu sendiri. aku hanya bisa berpikir apa yg bisa aku kerjakan ya aku kerjakan. kalau nanti aku benar benar tak bisa melanjutkannya aku akan bertanya pada pria itu. aku habiskan waktu dari pagi ke pagi untuk mulai mengerjakan tugas itu. bahkan aku sering menginap dikantor. hingga suatu hari untuk kesekian kalinya aku lembur, tiba tiba aku mendengar sebuah langkah kaki. dan tiba tiba pria itu ada didepan ku. seketika dia berkata " kau akan melakukannya sendiri? apa kau bisa? kau tak perlu bantuan ku?" aku terdiam dan hanya bisa menatapnya dalam - dalam. aku mencoba meyakinkan diri ku kalau dia berbicara dengan ku. ya, dia berbicara dengan ku. karna tak ada lagi orang dikantor selain aku dan dia. tiba tiba dia mengambil kursi dan langsung duduk disamping ku. dan langsung berkata "ayo kita kerjakan. apa yg sudah kau lakukan?" aku masih terdiam dan dia pun melanjutkan dengan mengatakan "kau tak bisa bicara?" seketika dia menggeser bangku ku dan mengubah posisi duduk ku agar dia bisa berada tepat didepan pc. tanpa bertanya lagi dia langsung melanjutkan pekerjaan yg ku lakukan tadi. aku hanya bisa terdiam dan melihatnya dengan seksama. berbulan bulan dan hampir 1 tahun lebih aku berada satu ruangan dan kami tak pernah sedekat ini bahkan mendengar suaranya. aku terus menatapnya hingga aku pun merasa mengantuk dan tertidur. ketika matahari mulai bersinar terik membuat mataku terbuka. aku mendapati pc ku mati dan orang - orang mulai masuk kantor. aku segera membersihkan muka ku dan sambil berpikir kemana pria itu pergi, kenapa dia membiarkan ku tertidur, jaket siapa yg ada dipunggungku. ketika aku kembali keruangan ku aku menemukan pria itu telah duduk rapi dimejanya. aku tak berani menegornya. aku langsung membuka pc ku dan seketika ku dapati pekerjaan itu telah selesai. lagi lagi aku terdiam dan berteriak dalam hati. APA?!!! semuanya sudah selesai?? hanya 1 malam?!! dia benar benar sangat pintar!!! berulang kali aku memeriksa hasil pekerjaannya itu dan tak ku temukan satu pun yg salah. dan akhirnya aku mengirimkan hasil itu kepada atasan ku. ketika jam menunjukkan untuk pulang, aku pun mulai membereskan meja ku dan bersiap untuk pulang sambil memperhatikan si pria itu. ketika dia berjalan keluar aku mengejarnya dan memegang tangannya tanpa pikir panjang. lalu aku pun langsung berbicara "apakah kau mau makan malam bersama?" tiba tiba kalimat itu keluar dari mulut ku. seketika diotak ku berpikir BODOH!! apa yg telah kau katakan?!!! kau gila?!!! hah!!  tiba tiba pria itu tersenyum dan berkata "aku tak bisa." aku hanya diam dan ketika dia melangkah pergi aku terduduk dilantai dengan lemas. bertanya dengan dia adalah hal yg paling aku takutkan. awalnya aku hanya ingin berterimakasih dan menanyakan bagaimana dia bisa mengerjakan itu semua. namun entah apa yg keluar dari mulut ku. belum selesai aku berpikir tiba tiba dia ada didepan ku dan berkata "kau tak apa apa?" dengan lemas aku berkata "yah aku tak apa apa" sang pria pun berkata "mau pulang bareng?" aku hanya diam dan melihat dia dengan muka penuh tanya. dia langsung mengangkat badan ku dan memegang tangan ku, membawa ku berjalan menuju mobil nya. 1 lagi yg membuat ku terkejut. selama ini aku dan teman teman kantor ku berpikir kalau dia adalah orang yg sederhana sama seperti aku dan yg lainnya. yg pulang dengan menggunakan angkutan umum. tak disangka dia memiliki mobil dan bahkan aku sangat yakin dengan pasti bahwa brand mobil yg dia gunakan adalah brand terkenal dan mahal. dia membukakan ku pintu dan menutupnya ketika aku telah ada didalam mobil mewah itu. dia pun kembali bertanya "dimana kau tinggal? biar ku antar." tanpa pikir panjang aku memberikan alamat ku kepadanya. dengan senyuman dia mengantarku ketempat tinggal ku. ketika aku keluar dia membuka kaca dan berkata "sampai jumpa dihari senin" dengan senyuman dia menutup kaca dan pergi. sesampainya aku dikamar aku hanya bisa terduduk dengan kepala kosong. seolah tak tau apa yg terjadi 2 hari ini. kembalilah aku dihari senin. membayangkan seluruh pekerjaan saja sudah mulai membuat ku lemas. kegiatan di week end memang sangat menyenangkan karna dilakukan tanpa beban. senin yg terik pun menyambut pagi ini. aku berjalan menuju kantor. seketika diperjalanan aku teringat kembali dengan kejadian waktu itu. dia yg mengantarku dan dia yg dengan senyumannya itu. akankah dihari ini dia akan sama seperti itu? atau dia kembali seperti dia yg biasanya. sesampai kantor aku menyapa semua orang yg ada didalam kantor. senyuman dipagi hari adalah hal yg paling penting yg harus dilakukan. karena senyuman dipagi hari akan membuat mood mu baik sampai sore hari. dan ketika aku menyapanya dia hanya tersenyum biasa. tak bisa ku tebak dia sedang dalam kondisi apa. tapi aku tak mau berlarut memikirkan itu. karna pekerjaan adalah yg paling penting untuk ku saat ini. aku kembali melakukan aktifitas ku seperti biasa. ya, seperti biasa dengan bercengkrama dengan karyawan lain kecuali dia. begitu pun jam makan siang kami semua janjian untuk makan bareng lagi dan lagi tanpa dia. karna tak ada satu pun dari kami yg berani mengajaknya. pulang dari makan siang aku melihat dia sudah duduk dibangku kerjanya dengan coffee brand terkenal dan beberapa potong sandwich dimejanya. yaahhh, aku semakin tak perduli dengan keberadaannya sekalipun dia salah satu pria tertampan dikantor ini dan kami semua mengakui itu. tapi, dengan sifatnya menurut kami ketampanannya itu sirna. lagi dan lagi aku harus lembur karna ada beberapa pekerjaan ku yg tertinggal. "sampai jumpaaa" dengan muka bahagia mereka mengucapkannya kepada ku. hah, lagi dan lagi aku harus lembur demi pekerjaan. tapi tak apa demi masa depan aku harus melakukannya. tanpa memikirkan kelelahan ku aku mulai kembali bekerja dan bekerja sampai kaca dibelakang ku mulai mengeluarkan cahaya bulan dan cahaya lampu dikota itu. ketika aku melihat jam, yah tentu saja ini sudah jam 8 malam. masih ada beberapa lagi yg harus ku selesaikan. begitu konsentrasinya aku tiba tiba ada yg mengetuk meja ku. aku terkejut dan terdiam. tiba tiba dia ada didepanku. dengan 2 cup coffee dan beberapa potong sandwich. "ini untuk mu. ada yg bisa ku bantu?" dia langsung menaruh coffee dan sandwich itu kedepan ku. aku hanya berpikir, APA? kenapa dia ada disini? kenapa dia baik? apa dia sakit? kenapa dia berbeda ketika tak ada orang dikantor ini? sambil berpikir aku pun berterimakasih untuk minuman dan makanan yg dia berikan. dia pun mendekat melihat pc ku "apa yg kau kerjakan?" aku hanya terdiam dan menunjukkan pc ku kepadanya. lalu dia berkata lagi "mau aku bantu?" tanpa pikir panjang dengan muka yg penuh senyum aku pun menjawab "tentu saja." aku langsung berdiri dan menyuruhnya duduk didepan pc ku. sambil tersenyum, dia duduk didepan pc ku. aku pun duduk didepannya. melihat dia begitu cepatnya mengerjakan itu semua. jam demi jam pun berlalu. dan dia pun selesai dengan kerjaan itu lalu berkata "sudah selesai, kalau kau ingin memeriksanya besok saja. ini sudah malam." sambil tersenyum aku berkata "tak apa aku akan memeriksanya karna aku akan menginap lagi dikantor" seketika pria itu bertanya "kenapa kau senang menginap dikantor? apa kau tak takut sendirian? lebih baik kau pulang dan beristirahat. dari pada kau menginap disini dan kemudian hari kau sakit, bagaimana? ayok pulang saja biar aku antar." aku hanya terdiam mendengar celotehannya benar dia bilang, jika aku terus terusan seperti ini aku akan sakit. tapi aku juga memikirkan tak ada angkitan umum makanya aku berniat menginap. tapi dia berkata apa? ingin mengantarku pulangkan? iyakan? sambil berpikir aku langsung bertanya "kau ingin mengantarku pulang?" tanpa sadar aku menanyakannya. dia mengangguk dan menarik tanganku sambil berkata "ayo kita pulang." dengan senyuman aku mengambil tas dan mengikuti dia. sesampainya didepan tempat tinggal ku, begitu aku ingin membuka pintu, tiba - tiba dia memegang tangan ku dan berkata "besok pagi mau aku jemput?" aku terdiam dan mengangguk begitu saja. lalu dia berkata "okay aku akan ada berada disini sekitar jam 7 pagi." sambil tersenyum dia melepaskan tangan ku dan membiarkan ku keluar dari mobilnya. semenjak saat itu kami semakin dekat. bahkan kini kami makan siang bareng bahkan di week end kami sering bertemu. ternyata dia menjadi pendiam dikantor karna tak ada yg mengobrol dengan dia. dan ternyata juga dia tak ingin orang mengetahui kalo dia alah salah satu anak dari salah satu owner perusahaan tempat kami bekerja. dia sama sekali tidak sombong. dia akrab dengan ku dan ingin dekat dengan ku karna hanya aku yg berani menegornya waktu itu. semua orang punya sifatnya masing masing. tapi tak semua orang pula yg memelihara sifatnya dari lahir. karena banyak orang ingin berubah dan banyak orang berubah karna keadaan yg ada bukan karna dia memang seperti itu. kita bisa menilai sifat seseorang itu seperti apa ketika kita mengenalnya bukan pada saat kita melihatnya.

Comments

Popular posts from this blog

Life was never easy

terlahir disebuah keluarga yg sederhana membuat ku merasa selalu merasa kekurangan. hidup ku selalu berada dalam posisi pas-pasan. aku selalu membandingkan hidup ku dengan orang lain. terkadang aku merasa sangat lemah dengan melihat keadaan disekitar. terkadang aku berusaha untuk menguatkan diri dengan berkata "mereka bisa kenapa aku tidak?" namun dibanding kekuatan yg ku punya aku lebih berada pada posisi yg sangat lemah. dimana aku merasa aku tak bisa hidup selayaknya orang normal. aku harus lebih berusaha jika aku ingin berada diposisi yg sama dengan mereka. masih mengeluh dengan keadaan ku yg pas-pasan, aku akhirnya kehilangan keluarga kecilku dalam waktu bersamaan. mereka pergi meninggalkan ku untuk selamanya. kecelakaan itu telah merengut kedua orang tua ku dan kakakku. kini aku yg hanya seorang gadis biasa ini harus bertahan hidup dan menjaga diri ku dengan sebaik-baiknya. tak bisa menjalankan hidup ini sendiri, maka aku menyerah dan mencari keluarga atau panti asuhan...

Cinta bertepuk sebelah tangan

     Cinta betepuk sebelah tangan, aku rasa banyak orang pernah merasakan hal ini. Termasuk diriku ini. Mencintai seorang pria dengan akhirnya aku mengetahui kalau dia tidak mencintai aku. Di sebuah cafe aku menemuinya. Berawal dari sebuah band yang aku kenal. Tiba - tiba dia ada di band itu. Aku pun bertanya kenapa ada orang baru didalam band itu. Ternyata dia hanya sebagai pengganti untuk beberapa bulan kedepan. Walau waktunya tidak terlalu lama tapi cukup membuat berbekas. Walau baru pertama kali aku bertemu aku memang seorang yang ramah dan senang mengenal orang baru. Tak pernah terpikirkan oleh ku kalau aku akan menyukai dia. Awal pertama kenal kami langsung membicarakn banyak hal. Ya tentang agama karna dia seorang yang aktivis agama bahkan lebih dari itu. Kami saling berbagi pengetahuan tentang agama dengan dia. Kala itu aku benar - benar senang bisa berkenalan dengan dia sebagai teman. Hingga suatu hari aku mengenalkan dia dengan teman ku. Aku sungguh kaget ketik...

why??

kenapa adalah kata yg kadang mudah untuk dikeluarkan dan kadang susah untuk dikatakan. ketika kata ini susah dikatakan disaat kita sedang kebingungan. 1. kenapa aku masih hidup? 2. kenapa dia masih hidup? 3. kenapa aku harus ada untuknya? 4. kenapa aku harus menurutinya? ketika kata ini mudah dikatakan disaat kita menjalani rutinitas kita dengan santainya. 1. kenapa kau harus memikirkannya? 2. kenapa kau semua buat susah? 3. kenapa kau tidak memilih yg lebih mudah? 4. kenapa harus model seperti itu? bagaimana denganmu?