aku terlahir menjadi wanita yang biasa saja. tidak terlalu kaya dan tidak terlalu miskin. yang pasti aku selalu bisa mencukupi kebutuhan ku yg mungkin banyak orang bilang itu banyak. untuk ukuran wanita kebanyakan aku dikategorikan cewek yang biasa saja. yang membuat ku unggul hanya kepintaran ku. tentu aku pintar karna aku dididik keras oleh orang tua ku. teman ku mengatakan kalau aku banyak digemari pria tampan nan pintar karna ke pintaran ku. salah satunya lolos untuk masuk kedalam hati ku ketika aku masuk kedalam sebuah universitas. kami memilih jurusan yg sama namun sebenarnya kami memiliki minat yang berbeda. tak pernah ada kata jadian atau berpacaran yang keluar dari mulut kami. kami hanya berkomitmen kalau kami menjalani hubungan yg serius. yang akan diakhiri oleh sebuah pernikahan. semua telah terencana didalam otak kami. huruf A dalam setiap nilai pun termasuk dalam komitmen kami. dan kami menggapai itu semua. aku terkenal sebagai wanita yg tough dan bodo amat dikalangan teman ku. tapi tidak ketika aku menghadapi pria ini. aku berubah 180 derajat. namun sebenarnya akhir dari cerita kami ini tidak begitu bagus. kami memang tak pernah mengatakan kami pacaran namun seluruh isi kampus dan kedua keluarga kami mengetahui kalo kami memiliki hubungan lebih dari pada teman. kami benar - benar sangat dekat. yah kami tidak pernah berhubungan lebih jauh. hanya perasaan kami lah yg cukup jauh melangkah. kami mengikat diri kami pada sesuatu yg tak mungkin ku jelaskan yg pasti ini tidak berhubungan dengan hal biologis karna kami pernah melakukannya. kami selalu saling mendukung hingga akhirnya kami melanggar salah satu komitmen kami yaitu lulus diwaktu yg bersamaan. dia akhirnya lulus duluan bahkan yg lebih buruknya disaat dia sidang akhir dia telah memiliki seorang kekasih yg ntah dari mana aslnya aku tak perduli lagi. sampai pada akhirnya aku menemuinya untuk mengucapkan selamat karna dia telah lulus. aku kira ini hanya akan biasa saja. yak, karna aku sadar kalau kami tak pernah mengatakan kalau kami ini sedang berpacaran. setelah dia keluar dari ruang sidang bersama pacarnya aku mengucapkan selamat dan lalu pergi dengan cepat. tapi dia menahan tanganku dan ingin menjelaskan dan menanyakan bagaimana kedepannya. tangisan pun keluar bukan hanya aku tapi begitu juga dia. tidak mudah apa yang telah dibangun selama 3,5 tahun itu. waktu yang cukup lama untuk mengetahui sifat baik dan buruk satu sama lain. banyak hal yg telah terlewati yg membuat ku berat untuk benar benar melepaskannya. drama yg terjadi didepan ruangan jurusan itu sudah cukup membuatku mengeluarkan banyak air mata. inti dari drama itu adalah selama ini aku selalu salah dimatanya. yah walau ada beberapa hal yg membuat ku bingung dimana letak kesalahan ku itu. namun aku mencoba menerimanya dan membiarkan semua pikirannya itu meluap dari mulutnya. beberapa hari setelah dia sidang dia harus berangkat keluar negri untuk beasiswanya. dihari yang sama sebelum keberangkatannya, dia datang kerumah ku tetap sama mempertanyakan bagaimana hubungan ini selanjutnya. walau dari sekian panjang omongannya dia tak ingin berhubungan lagi dengan ku. aku tau itu. dan aku langsung melontarkan intinya sebelum dia selesai bicara. dan aku pun menyuruhnya untuk cepat cepat pergi.berat memang tapi aku harus melepaskannya. yang ada dalam otakku hanyalah "kalau jodoh pasti akan bertemu lagi"bulan demi bulan hingga tahun pun berlalu aku lulus dan langsung bekerja diluar kota. aku tak pernah ingin tau tentang keadaannya namun teman teman disekitar selalu memberitahu ku bagaimana progress kehidupannya begitu juga sebaliknya dia. kami saling mengetahui keadaan satu sama lain tidak secara langsung. hingga akhirnya masih ada sesuatu yg harus aku selesaikan dengannya. sesuatu yg mengikat kami secara tidak langsung. setelah bertahun lamanya. aku memberanikan diri untuk menghubungi keluarganya dan menanyakan kapan dia akan kembali ke negara ini. aku ingin bertemu dan menyelesaikan semuanya ini secara clear. aku benar benar ingin melepasnya. walau aku tak tahu apa yg akan terjadi dikedepannya. aku tak tau ekspresi apa yg akan keluar dari wajah kami berdua setelah sekian lama kami tak berjumpa. aku hanya berharap tak ada drama lagi dan tak ada tangisan lagi. walau sebenarnya aku benar - benar takut. aku ingin kabur setelah aku menyelesaikan itu semua. banyak teman yg menanyakan ku bagaimana perasaan ku saat ini. aku tak bisa menjelaskan. mungkin saat ini biasa saja. tapi aku tak tau apa yg terjadi ketika kami bertemu. akankah baik-baik saja atau tidak??
terlahir disebuah keluarga yg sederhana membuat ku merasa selalu merasa kekurangan. hidup ku selalu berada dalam posisi pas-pasan. aku selalu membandingkan hidup ku dengan orang lain. terkadang aku merasa sangat lemah dengan melihat keadaan disekitar. terkadang aku berusaha untuk menguatkan diri dengan berkata "mereka bisa kenapa aku tidak?" namun dibanding kekuatan yg ku punya aku lebih berada pada posisi yg sangat lemah. dimana aku merasa aku tak bisa hidup selayaknya orang normal. aku harus lebih berusaha jika aku ingin berada diposisi yg sama dengan mereka. masih mengeluh dengan keadaan ku yg pas-pasan, aku akhirnya kehilangan keluarga kecilku dalam waktu bersamaan. mereka pergi meninggalkan ku untuk selamanya. kecelakaan itu telah merengut kedua orang tua ku dan kakakku. kini aku yg hanya seorang gadis biasa ini harus bertahan hidup dan menjaga diri ku dengan sebaik-baiknya. tak bisa menjalankan hidup ini sendiri, maka aku menyerah dan mencari keluarga atau panti asuhan
semangat
ReplyDelete